ILMU, ILMUWAN, DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Ilmu merupakan hasil karya perseorangan
yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh masyarakat. Dalam
pengertian itu, ilmu merupakan milik individu, hanya seorang yang memiliki,
namun penggunaan ilmu dan penyosialisasian ilmu kepada masayarakat adalah
bersifat sosial.
Ilmuwan selaku pencipta ilmu memiliki
tanggung jawab terhadap masyarakat yang berupa tanggung jawab sosial. Seorang
ilmuwan tidak cukup hanya memiliki daya kritis tinggi, kejujuran, jiwa terbuka,
dan tekad besar dalam mencari atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya tetapi
lebih dari semua itu, yakni penghayatan terhadap etika serta moral ilmu dimana
manusia dan kehidupan itu harus menjadi pilihan juga sekaligus junjungan utama.
Maraknya pembangunan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di
Jepara misalnya, masyarakat awam yang kurang mengerti akan bahayanya,
keuntungannya, bagaimana cara PLN menjamin keselamatan, akan bersifat keras dan
menolaknya mati-matian karena ilmu yang mereka miliki kurang, di saat inilah
tanggung jawab ilmuwan adalah memberikan penjelasan dari sudut pandang yang
benar, dan hal-hal apa saja seputar pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut,
sehingga masyarakat dapat memahami, dan muncullah penyelesaian yang tidak
berakhir perusakan terhadap pembangkit tersebut dengan alasan berbahaya semata.
Seorang ilmuwan sudah tentu bukan hanya sekedar
memapankan namanya saja, akan tetapi ia harus bisa mempopulerkan karya
ilmiahnya agar bisa diterima masyarakat dan sekiranya karyanya baik. Oleh
karena itu seorang ilmuwan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya (1) memenuhi prosedur ilmiah, (2) metode ilmiah,
(3) adanya suatu gelar yang berdasarkan pendidikan formal yang ditempuh, (4)
kejujuran ilmuwan, yakni suatu kemauan yang besar, ketertarikan pada
perkembangan ilmu pengetahuan terbaru dalam rangka profesionalitas keilmuannya.
Manusia yang dikaruniai pikiran tentu
dipergunakan untuk menemukan tentang kebenaran, namun otak manusia seringkali
dipergunakan untuk menemukan yang tidak benar. Ilmuwan tentunya dalam mengambil
keputusan tidak asal-asalan, ilmuwan mengambil keputusan, penarikan kesimpulan,
berdasarkan penelitian yang dia lakukan. Seorang awam terkadang hanya
menganggap apa yang masuk akal baginya itu sudah benar. Dalam penarikan
kebenaran, ilmuwan bertanggung jawab untuk meneliti kebenaran tersebut dan juga
sebagai prototipe moral yang baik.
Di
bidang etika tanggung jawab sosial seorang ilmuwan bukan lagi memberikan informasi
namun memberikan contoh. Seorang ilmuwan harus memberikan suri teladan yang
baik kepada masyarakat, bahkan mengakui kesalahan jika memang dia bersalah,
terbuka, tidak subjektif, menerima kritik dengan lapang.
Dengan demikian, ilmuwan mempunyai tanggung
jawab penting dalam dirinya karena setiap makhluk hidup tidak dapat lepas dari
sebuah tanggung jawab. Tanggung jawab seorang ilmuwan lebih besar dari pada
orang awam. Tanggung jawab ini tidak hanya menelaah ilmu tetapi juga harus ikut
bertanggung jawab atas kelangsungan sebuah ilmu tersebut digunakan, sehingga
ilmu itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakant dalam kehidupannya.
Sikap sosial seorang ilmuwan adalah
konsisten dengan proses penelaahan keilmuan yang dilakukan, apabila dalam suatu
masyarakat terdapat suatu masalah, seorang ilmuwanlah yang mempunyai peran
imperatif. Namun dalam bidang lain, seorang ilmuwan juga akan dihadapkan dengan
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat umum dan kehidupan yang
akan datang. Tanggung jawab sosial seorang ilmuwan juga termasuk bagaimana
menyelesaikan masalah dalam sebuah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar