Entri Populer

Minggu, 27 Maret 2011

Ilmu, Ilmuwan, dan Tanggung Jawab Sosial


ILMU, ILMUWAN, DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh masyarakat. Dalam pengertian itu, ilmu merupakan milik individu, hanya seorang yang memiliki, namun penggunaan ilmu dan penyosialisasian ilmu kepada masayarakat adalah bersifat sosial.
Ilmuwan selaku pencipta ilmu memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat yang berupa tanggung jawab sosial. Seorang ilmuwan tidak cukup hanya memiliki daya kritis tinggi, kejujuran, jiwa terbuka, dan tekad besar dalam mencari atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya tetapi lebih dari semua itu, yakni penghayatan terhadap etika serta moral ilmu dimana manusia dan kehidupan itu harus menjadi pilihan juga sekaligus junjungan utama. Maraknya pembangunan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jepara misalnya, masyarakat awam yang kurang mengerti akan bahayanya, keuntungannya, bagaimana cara PLN menjamin keselamatan, akan bersifat keras dan menolaknya mati-matian karena ilmu yang mereka miliki kurang, di saat inilah tanggung jawab ilmuwan adalah memberikan penjelasan dari sudut pandang yang benar, dan hal-hal apa saja seputar pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut, sehingga masyarakat dapat memahami, dan muncullah penyelesaian yang tidak berakhir perusakan terhadap pembangkit tersebut dengan alasan berbahaya semata.
            Seorang ilmuwan sudah tentu bukan hanya sekedar memapankan namanya saja, akan tetapi ia harus bisa mempopulerkan karya ilmiahnya agar bisa diterima masyarakat dan sekiranya karyanya baik. Oleh karena itu seorang ilmuwan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya (1)  memenuhi prosedur ilmiah, (2) metode ilmiah, (3) adanya suatu gelar yang berdasarkan pendidikan formal yang ditempuh, (4) kejujuran ilmuwan, yakni suatu kemauan yang besar, ketertarikan pada perkembangan ilmu pengetahuan terbaru dalam rangka profesionalitas keilmuannya.
Manusia yang dikaruniai pikiran tentu dipergunakan untuk menemukan tentang kebenaran, namun otak manusia seringkali dipergunakan untuk menemukan yang tidak benar. Ilmuwan tentunya dalam mengambil keputusan tidak asal-asalan, ilmuwan mengambil keputusan, penarikan kesimpulan, berdasarkan penelitian yang dia lakukan. Seorang awam terkadang hanya menganggap apa yang masuk akal baginya itu sudah benar. Dalam penarikan kebenaran, ilmuwan bertanggung jawab untuk meneliti kebenaran tersebut dan juga sebagai prototipe moral yang baik.
 Di bidang etika tanggung jawab sosial seorang ilmuwan bukan lagi memberikan informasi namun memberikan contoh. Seorang ilmuwan harus memberikan suri teladan yang baik kepada masyarakat, bahkan mengakui kesalahan jika memang dia bersalah, terbuka, tidak subjektif, menerima kritik dengan lapang.
Dengan demikian, ilmuwan mempunyai tanggung jawab penting dalam dirinya karena setiap makhluk hidup tidak dapat lepas dari sebuah tanggung jawab. Tanggung jawab seorang ilmuwan lebih besar dari pada orang awam. Tanggung jawab ini tidak hanya menelaah ilmu tetapi juga harus ikut bertanggung jawab atas kelangsungan sebuah ilmu tersebut digunakan, sehingga ilmu itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakant dalam kehidupannya.
Sikap sosial seorang ilmuwan adalah konsisten dengan proses penelaahan keilmuan yang dilakukan, apabila dalam suatu masyarakat terdapat suatu masalah, seorang ilmuwanlah yang mempunyai peran imperatif. Namun dalam bidang lain, seorang ilmuwan juga akan dihadapkan dengan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat umum dan kehidupan yang akan datang. Tanggung jawab sosial seorang ilmuwan juga termasuk bagaimana menyelesaikan masalah dalam sebuah masyarakat.